Bina Mualaf Bumi Asri

Pembelajaran Hari ke 10

1. Syukur

Syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Syukur dapat dilakukan dalam tiga bentuk:

Syukur menurut Islam adalah sikap hati, ucapan, dan perbuatan yang mencerminkan pengakuan atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Dalam Islam, syukur bukan sekadar ucapan "alhamdulillah", melainkan wujud nyata dari kesadaran seorang hamba terhadap karunia Allah, baik berupa materi maupun nonmateri. Syukur mencakup rasa puas, ridha, dan tidak mengeluh atas apa yang telah ditetapkan oleh-Nya.

Dalam Al-Qur’an, Allah banyak menyebutkan pentingnya bersyukur. Salah satunya terdapat dalam Surah Ibrahim ayat 7: _“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”_ Ayat ini menunjukkan bahwa syukur memiliki dampak langsung pada kehidupan manusia, yaitu bertambahnya nikmat. Sebaliknya, kufur nikmat bisa mendatangkan murka Allah.

Secara umum, syukur dalam Islam memiliki tiga dimensi. Pertama, syukur dengan hati, yaitu menyadari dan meyakini bahwa semua nikmat berasal dari Allah. Kedua, syukur dengan lisan, yakni dengan mengucap pujian dan menyebut nama Allah sebagai bentuk pengakuan atas nikmat yang diterima. Ketiga, syukur dengan perbuatan, yaitu menggunakan nikmat tersebut dalam jalan yang diridhai Allah, seperti menggunakan harta untuk sedekah atau ilmu untuk mengajar.

Rasulullah SAW sendiri adalah teladan utama dalam bersyukur. Dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa beliau sering shalat malam hingga kakinya bengkak. Ketika ditanya mengapa begitu bersungguh-sungguh dalam ibadah, padahal beliau sudah dijamin masuk surga, beliau menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?” Ini menunjukkan bahwa syukur bukan hanya reaksi terhadap nikmat besar, tetapi juga sebagai bentuk kedekatan dan kecintaan kepada Allah.

Syukur juga menjadi penyeimbang hati manusia dalam menghadapi kehidupan. Ketika seseorang mendapat nikmat, syukur akan menjaganya dari kesombongan dan lupa diri. Sementara ketika diuji dengan kesempitan, syukur membantu seseorang untuk tetap bersabar dan melihat sisi positif dari setiap kejadian. Maka, orang yang bersyukur akan selalu berada dalam kondisi hati yang tenang dan penuh harapan.

Dalam praktiknya, syukur harus dilatih dan dibiasakan. Muslim dianjurkan untuk mengingat nikmat Allah setiap hari, mulai dari hal terkecil seperti bernapas hingga hal besar seperti kesehatan dan keluarga. Dengan membiasakan diri bersyukur, seorang Muslim akan menjadi pribadi yang lebih positif, rendah hati, dan dekat dengan Allah SWT.

2. Doa Duduk di Antara Dua Sujud

Dalam salat, ketika duduk di antara dua sujud, kita dianjurkan membaca doa sebagai berikut:

Arab:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Latin:
Allahummaghfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan, dan maafkanlah aku."

Lanjut ke Materi Berikutnya