A. Tujuan Pembelajaran
Bagian ini menjadi langkah pertama bagi pembaca menuju medan telaah. Beberapa materi pun dibahas secara selayang pandang dan sederhana, namun tetap mempertimbangkan bobot yang memadai mengenai dasar-dasar pengetahuan tentang mualaf, seperti: fitrah beragama; pengertian mualaf; keutamaan menjadi mualaf; dan apa-apa saja yang harus dilakukan setelah menjadi mualaf.
1. Fitrah Beragama
Sebagai makhluk yang memiliki perasaan, manusia tentu menginginkan ketenangan bagi jiwanya. Sehingga pikirannya pun selalu difungsikan untuk mencari jalan menuju ketenangan itu. Tapi, mengapa kehidupan manusia selalu dihantui rasa cemas, gelisah, dan berbagai perasaan lain yang mengganggu ketenangan jiwanya? Jawabannya adalah, karena manusia lari dari fitrahnya.
Lantas, apa yang dimaksud dengan fitrah itu? Fitrah merupakan sesuatu yang melekat dalam diri manusia (bawaan), dan bukan sesuatu yang diperoleh melalui usaha (muktasabah). Fitrah mirip dengan kesadaran. Sebab, manusia mengetahui bahwa dirinya mengetahui apa yang dia ketahui. Artinya, dalam diri manusia terdapat sekumpulan hal...
yang bersifat fitrah, dan dia tahu betul tentang hal itu.!
Fitrah berarti pula keadaan "yang dengan itu manusia diciptakan". Artinya, Allah telah menciptakan manusia dengan keadaan tertentu, yang di dalamnya terdapat kekhususan yang ditempatkan Allah dalam dirinya di saat ia diciptakan; dan keadaan itulah yang menjadi fitrahnya. Oleh karena itu, siapapun lari dari fitrahnya, akan mengalami kegoncangan dalam jiwanya.
Dalam ajaran Islam, yang sekaligus bisa dikonfirmasi kepada seluruh manusia, menjelaskan bahwa, fitrah manusia itu cukup banyak macamnya, adapun yang terpenting, di antaranya, yaitu:
a. Fitrah beragama, yang merupakan potensi bawaan yang mendorong manusia untuk selalu pasrah, tunduk dan patuh kepada Tuhan yang menguasai dan mengatur segala aspek kehidupan manusia;
b. Fitrah berakal budi merupakan potensi bawaan yang mendorong manusia untuk berfikir;
c. Fitrah kebersihan dan kesucian, yang mendorong manusia untuk selalu komitmen terhadap kebersihan dan kesucian diri dan lingkungannya;
d. Fitrah bermoral/berakhlak, yang mendorong manusia untuk komitmen terhadap norma-norma atau nilai-nilai dan aturan yang berlaku;
e. Fitrah kebenaran, yang mendorong manusia untuk selalu mencari dan mencapai kebenaran;
f. Fitrah kemerdekaan yang mendorong manusia untuk bersikap bebas/merdeka, tidak terbelenggu dan tidak mau diperbudak oleh sesuatu yang lain kecuali oleh keinginannya sendiri dan kecintaannya kepada kebaikan;
g. Fitrah keadilan yang mendorong manusia untuk berusaha menegakkan keadilan di muka bumi;
h. Fitrah persamaan dan persatuan yang mendorong manusia untuk mewujudkan persamaan hak serta menentang diskriminasi ras, etnik, bahasa, dan sebagainya, dan berusaha menjalin kesatuan dan persatuan di muka bumi;
i. Fitrah individu yang mendorong manusia untuk bersikap mandiri, bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan, mempertahankan harga diri dan kehormatannya, serta menjaga keselamatan diri dan hartanya.